Tuesday, July 29, 2014

Kecanduan Seks Gara-Gara Film Bokep

WWW.82BESTBET.NET

 Kecanduan Seks Gara-Gara Film Bokep

Namaku sebut saja Putri, aku seorang wanita berusia 36 tahun. Suamiku Joko (sebut saja begitu), lima tahun lebih muda dariku. Cerita ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan suamiku di depan umum tapi karena marah dan jengah dengan kebiasaan baru suamiku yang kupandang aneh.
Entah bagaimana awalnya tapi sejak kami memasang internet di rumah, suamiku keranjingan Kami menikah 10 tahun yang lalu dan sampai sekarang kami belum dikarunia anak. Hubunganku dengan suami diranjang mungkin termasuk hambar. Kami berhubungan seks satu kali sebulan dan kadang dua bulan.
Aku tidak pernah menuntut dan suamiku sepertinya biasa saja jadi akupun tidak menganggapnya masalah. Kebiasaan suamiku yang sering membuka situs cerita seks tersebut awalnya tidak kuanggap masalah, aku pikir suamiku sedang mencari sensasi baru.
Tapi akhir-akhir ini aku jadi takut karena fantasi suamiku semakin liar karena bacaan-bacaan tersebut. Suamiku yang dulu hambar di ranjang kini jadi agresif dan selalu mengajakku berbuat hal yang aneh-aneh, sepertinya dia ingin mempraktekkan semua cerita-cerita seks yang sudah dibacanya.
Sebenarnya suamiku adalah pria yang baik dan taat agama. Dia bekerja sebagai pegawai negeri sipil di sebuah desa di salah satu kepulauan di Sulawesi. Sejak internet masuk ke desa kami, suamiku terlihat senang, banyak yang dia lakukan di internet mulai dari membaca berita atau membuka-buka web untuk mencari peluang usaha.
Pendek kata internet sudah membuka mata suamiku dan dia jadi lebih banyak tahu sekarang. Keranjingannya bermain internet mungkin juga karena waktu luangnya yang terbilang banyak dan apalagi di rumah cuma ada kami berdua, kadang sih orang tua atau saudara datang membesuk tapi selebihnya rumah kami sepi. Inilah yang menurutku membuatnya kecanduan membaca cerita seks.
Suamiku memang tergolong orang yang memiliki fantasi dan daya khayal yang tinggi. Dia pernah bercerita kalau dia ingin pindah ke kota dan menjadi pengusaha sukses tapi urung dia lakukan. Banyaknya waktu luang membuatnya menghabiskan waktu di internet. Pernah kudapati dia duduk sampai lima jam membaca situs cerita seksual sambil maaf melakukan onani.
Beberapa kali kuingatkan tapi dia sepertinya sudah bosan dan kadang malah dia mengajakku membaca cerita-cerita itu bersama-sama. Aku sendiri tidak begitu tertarik dan tidak bisa terangsang membaca cerita seks, jangankan terangsang malah mataku yang jadi perih kecapean.
Pernah kala sendiri aku mencoba membuka-buka internet dan mencoba membaca cerita yang sudah dibaca suamiku, kuakui cerita tersebut memang hot dan mengundang fantasi tapi tidak cukup untuk membuatku kecanduan.
Awalnya aku pikir tidak ada masalah dengan suamiku bahkan aktifitas seks kami menjadi semakin hot berkat suamiku yang semakin pintar setelah banyak membaca cerita bertema seks di internet. Mungkin suamiku ingin memiliki anak, demikian pikirku.
Tapi aneh, kebiasaan tersebut tidak pernah surut, bahkan kalau bisa dikatakan semakin menjadi-jadi. Dulu suamiku hanya membuka internet di sore hari sekarang dia bisa duduk di depan komputer semalamam sambil membuka situs porno dan membaca banyak judul cerita seks. Ahh aku jadi gelisah.
Di waktu lain dia pernah membelikanku baju anak sekolahan, dan setelah kupakai suamiku jadi sangat bergairah dan mulai menyetubuhiku dengan agresifnya. Terus terang aku takut dengan fantasinya. Situs cerita-cerita seks langganannya itu adalah neraka bagiku.
Aku tidak tahu harus bicara dengan siapa. Aku juga menjaga wibawa suamiku jangan sampai kebiasaan buruknya itu ketahuan orang lain, apalagi kami tinggal di kampung, penduduknya sedikit, aku takut jadi bahan obrolan mereka. Cukuplah selama ini aku digosipi sebagai wanita mandul karena tidak bisa memberi suamiku anak, aku tidak ingin ada gosip yang mengatakan kalau suamiku seorang pecandu seks di dunia maya.
Aku senang menemukan website ceritacurhat.com ini, ternyata banyak orang terutama wanita yang senasib denganku dan enggan bercerita ke orang lain dan memilih curhat di sini. Aku berdoa kepada Tuhan semoga suamiku sadar dan semoga internet di desa kami dihilangkan saja atau kalau memungkinkan situs cerita-cerita seks itu yang ditutup. Suamiku jadi begini karena kecanduan situs-situs tersebut.
Sekarang apa yang harus aku lakukan? Terus terang aku bingung. Aku berharap diantara pembaca yang sedang membaca ceritaku ini ada yang bisa membantu dan memberiku solusi. Kadang aku berpikir nekat merusak komputer ini supaya semua cerita seks yang di simpan suamiku hilang juga. Semoga Tuhan memberiku jalan keluar

http://82bestbet.com/register

Friday, July 25, 2014

Aku Maniak Sek

www.82bestbet.net


Aku Maniak Sek
Bandar Bola Terpecaya
kisahku ini berawal dari semasa aku kerja di pulau bali sebagai pembantu rumah tangga, ya sebenarnya kisahku ini sangat menyedihkan sekaligus menyenangkan. singkat cerita aku bekerja di tempat bule asal australia. pada suatu malam setelah aku beres bersih-bersih rumah seperti biasa, keadaan rumahnya sih sangat sepi karena majikan perempuan saya dan anak-anaknya sedang berada di australia hendak mengurusi pendidikan anak mereka yang mau masuk ke bangku junior high school. oh ya, nama saya sri sulastri sebut saja namaku sri aku berasal dari banyumas jawa tengah, ya gara-gara faktor ekonomi aku harus jadi pembantu rumah tangga. kembali ke majikan saya yang tadi, majikan saya yang laki-laki biasanya belum pulang jam segini, tapi kali ini dia tumben jam setengah enam sudah ada di rumah. saya sangat risih sekali tinggal berdua saja dengan majikan saya, gerak geriknya sangat aneh mondar-mandir di depan kamar saya, "sri, please come here" terdengar suara majikan saya memanggil, oh ya saya hampir lupa bahwa nama majikan saya ada lah john. "ya mister" jawab saya langsung menghampirinya. "tolong dong kerokin saya, kayaknya saya lagi masuk angin nih" kata mr john dari dalam kamarnya. sebenarnya sih dia lancar berbahasa indonesia tapi dengan logat bulenya. dengan secara perlahan saya membuka pintu kamarnya, tapi mr john tidak ada di kamarnya. kemena ya mr john gumamku dalam hati. kemudian aku melangkahkan kakiku mencari keberadaan mr john, tiba-tiba terdengar suara pintu ada yang menutup dengan cepatnya. aku berbalik kaget tanpa ku sangka mr john sudah berada di balik pintu dan tanpa mengenakan sehelai kain pun menutupi tubuhnya sementara itu kulihat juga tombak ajaibnya mengacung besar kekar dan panjang pokoknya bukan ukuran orang indonesia deh. aku berbalik menutup mataku, tapi tiba-tiba kurasakan mr john merangkulku dari belakang dan ku rasakan tombak ajaibnya menyerodok bagian belakang bokongku. aku berusaha berontak sekuat tenaga tapi apalah daya perawakan mr john terlalu besar dan secepat kilat aku dibantingkan di atas kasur dan secepat kilat mr john melucuti helai demi helai baju yang aku kenakan seperti orang kesurupan. aku sungguh-sungguh takut dan bercampur malu pada saat itu, aku memejamkan mata sambil berlinang air mata. beberapa saat kemudian suasana menjadi hening tapi sesuatu yang aneh tengah terjadi di selangkanganku yaitu martabakku seperti ada yang menghisap hisap,sungguh aneh sekali rasanya geli-geli tapi bercampur nikmat, sungguh keadaan yang dilematis di satu sisi aku tidak ingin perkosaan ini terjadi tapi di sisi lain aku menikmati perkosaan in. selang beberapa menit kemudian tombak ajaib mr john ditujukan kedalam lubang martabakku yang masih sempit karena masih perawan. "jangan mister, jangan" pintaku dengan histeris. tapi mr john tak menghiraukan permintaanku, malahan dengan buasnya dia menancapkan tombak ajaibnya kedalam lubang martabakku sehingga ku rasakan sakit yang teramat sangat dan darah mulai bercucuran melumuri tombak ajaib mr john, sepertinya martabakku sudah mulai sobek. aku menjerit sekuat-sekuatnya menahan rasa sakit itu, tapi mr john masih saja terus memompa tombak ajaibnya keluar masuk dengan garangnya. pertama-tama memang hujaman dan ayunan tombak mr john membuat martabakku teramat sakit, tapi lama-kelamaan ku rasakan suatu hal yang belum pernah ku rasakan seumur hidupku, aku dibuatnya melayang ke angkasa, sepertinya memang benar ada yang bilang bahwa ini adalah sorga dunia. perlahan tapi pasti aku mengimbangi hujaman demi hujaman tombak ajaib mister john dan sepertinya rasa sakit yang ku rasakan kini berganti menjadi kenikmatan tiada tara. kira-kira hampir setengah jam kamu berpacu dengan hujaman, pompaan. dan keringatpun sudah membanjiri tubuh kita masing-masing, bahkan diantara selangkangan kita terdengar suara yang berdecak cplak-cplok. huh sungguh saat-saat yang tak terlupakan. tiba-tiba beberapa saat kemudian tubuhku mulai mengejang keras bagaikan membatu dan kurasakan tubuh mr john mengalami hal yang serupa, "kayaknya aku mau keluar nih sri" kata mr john sambil merem melek. aku tidak tahu apa yang dimaksud mr john yang mau keluar. tiba-tiba tanpa terduga cairan putih muncrat dari ujung tombak mr john yang masih berasa di dalam lubang martabakku, cairan itu terasa hangat sekali membanjiri liang martabakku. kemudian aku juga merasakan hal yang sama, rasanya ada yang mau munycrat dari dalam liang martabakku yang sulit untuk dibendung lagi. dan akhirnya kita berdua mengeluarkan lahar bersama-sama. kemudian dengan secepat kilat mr john terpelanting disampingku dengan tombak ajaibnya yang masih mengacung dan terlentang bebas. sungguh aku tak kuasa menahan kenikmatan yang disuguhkan oleh mr john. dengan secepat kilat aku langsung lari dari kamar mr john entah karena malu atau apa aku juga nggak ngerti. kemudian hari hari berikutnya kami berdua mulai sering-sering melakukan hal tersebut. kayaknya aku mulai kecanduan dan menjadi maniak. 

http://82bestbet.net/register

Wednesday, July 23, 2014

Menikmati Pembantu Seksi

Menikmati Pembantu Seksi



Bandar Bola Terpecaya
Siang itu cuaca mendung menambah dingin dalam kamarku, kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi. Masih terbayang pijatan majikanku tadi siang, begitu takut, aneh dan juga nikmat, terus terang ini pengalamanku yang pertama dimana tubuhku dijamah tangan laki-laki. Rasa yang menjalar di semua pori-pori kulit, kurasakan keanehan yang terjadi dalam tubuhku yang berujung pada suatu kenikmatan.

Aku bingung dan bertanya-tanya, apakah yang terjadi dalam diriku? Ketika di dalam kamar mandi, betapa kagetnya aku, kulihat celana dalamku dalam keadaan basah, padahal tadi tidak merasa ingin buang air, kenapa basah? Setelah aku cium ternyata tidak berbau, air apa yang keluar? Sebelum kulanjutkan ceritaku ini, perkenalkan namaku Menik, umurku menginjak 18 tahun dan aku anak bungsu dari lima bersaudara yang kesemuanya wanita. Kakak-kakakku juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ibuku sudah tiada sejak aku berusia dua tahun, sehingga ayahku menikah lagi tetapi tidak mempunyai keturunan.

Ketika kakak-kakakku pergi merantau, tinggal aku bersama ayah dan ibu tiriku di desa terpencil pantai utara Jawa Tengah. Sejak setahun lalu aku bekerja pada sebuah keluarga muda dengan satu orang putri yang baru berusia dua tahun. Majikan perempuanku yang kupanggil ibu adalah seorang karyawati, sedang majikan laki-lakiku seorang pegawai negeri sebuah instansi pemerintah. Kehidupan di dalam rumah tangga majikanku dapat dikatakan harmonis, itu yang membuatku kerasan tinggal bersama mereka. Ibu majikan seorang wanita yang baik, begitu pula dengan suaminya. Hari Sabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal bapak, aku dan anaknya.

Aku merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu aku pergi ke pasar. Padahal malam harinya aku sudah minum obat, tetapi hingga pagi hari ini aku merasa sakit disekujur tubuh. Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari dalam keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. Cuaca mendung bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar bapak memanggil namaku, tetapi karena badan ini terasa berat, aku tak sanggup untuk bangkit, sampai bapak datang ke kamarku. Bapak terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aku dan duduk ditepi ranjang. Aku berusaha untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan bapak menyentuh dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaku tiduran kembali. Bapak bilang kalau tubuhku demam, kemudian dia memijit keningku, mataku terpejam menikmati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat bapak menyuruhku untuk telungkup, akupun menurutinya. Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh bapak, kemudian tali pengait behaku dicopotnyanya. Aku terkejut, tetapi karena lemas aku pasrah saja, kurasakan pijitan bapak dipunggungku. Disinlah awal keanehan itu terjadi. Walaupun kondisi demam, tetapi perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu damai, begitu takut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil menikmati pijatan bapak. Umur bapak sudah tigapuluhan dan kuakui kalau bapak mempunyai wajah yang awet muda.
Disaat aku merasakan pijitan bapak, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di belakang diturunkan oleh bapak. Aku ingin berontak dan membalikkan badan, tetapi ditolak oleh bapak dengan mengatakan bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aku mengalah walau disertai rasa malu saat bapak melihat pantatku. Jujur, yang ada di dalam benakku tidak ada prasangka lain selain aku dipijit bapak. Setelah agak lama, bapak menyudahi pijitannya dan aku diberi lagi obat demam yang segera kuminum, bapak kemudian meninggalkan kamarku. Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti yang telah aku ceritakan di atas, bahwa celana dalamku basah, dan ternyata bukan pipis. Aku raba dan rasakan ternyata berlendir dan agak lengket, aku tidak tahu hubungan basah ini dengan pijatan bapak tadi. Aku tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar. Sore hari gerimis turun, ketika aku tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara bapak tinggal di rumah sebab besok Minggu ada acara di komplek. Setelah sesiang tadi aku tidur, kurasakan tubuhku agak mendingan, mungkin karena pengaruh obat turun demam yang aku minum tadi, sehingga aku berani untuk mandi walau dengan air hangat. Selesai mandi terdengar suara bapak dari ruang TV memanggil namaku, aku bergegas kesana. Bapak menanyakan keadaanku yang kujawab sudah baikan. kemudian bapak menyuruhku membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan bapak, kemudian bapak menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk bapak, kuturuti perintahnya. Ternyata bapak sedang menikmati TV, kemudian bapak memegang pundaku serta memijit perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak,
kujawab enak sekali sembari tersenyum, sembari tetap memijat pundakku kami berdua membisu sambil menonton TV. Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aku merasakan sesuatu yang lain, yang ku tak paham perasaan apa ini, kurasakan sekujur bulu tubuhku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di samping leherku, aku melirik, ternyata wajah bapak telah sampai di leherku, aku merasakan getaran-getaran aneh yang menjalar kesemua tubuhku, aku tidak berontak, aku takut, tetapi getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan kepalaku seakan memberi keleluasaan bapak untuk mencmbunyanya. Tak terasa aku memejamkan mata dan menikmati setiap usapan bibir serta lidah bapak di leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yang kurasakan tubuhku melayang, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang. Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yang kutahu aku mengikuti saja karena pengalaman ini belum pernah aku rasakan seumur hidup, antara takut dan nikmat. Tangan bapak masih memijat pundakku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke bawah. Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan bapak memijat bahuku, semua itu aku rasakan dengan melayang-layang, perlahan tapi pasti kedua tangan bapak menyentuh ke dua payudaraku, aku kaget. Kedua tanganku lalu memegang tangan bapak, bapak membisikkan supaya aku menikmati saja pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan bapak.

Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh, hanya getaran ini lebih dahsyat dari yang pertama, payu daraku diremas tepatnya daripada dipijit, walau masih memakai bh. Kemudian tangan bapak kembali kepundakku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman bapak masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher kanan. Aku melayang hebat, dimana kedua tangan bapak meraih payudaraku dari bagian atas turun ke bawah, sesampai di putingku remasan berubah menjadi pilinan dengan jari, aku sempat membuka mata, tetapi hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan. Sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua putingku, tak sadar ku keluarkan desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalamku sendiri, kurasakan gatal disekitar kemaluaku, ternyata kemaluanku basah, aku tersentak dan memberontak. Bapak kaget, kemudian menanyakan ada apa, aku tertunduk malu. Setelah didesak aku menjawab malu, kalau aku ngompol. Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri dan membimbingku duduk di sofa. Bapak menanyakan padaku, yang kujawab bahwa ini pengalamanku yang pertama, kemudian bapak mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dengan catatan supaya aku tidak menceritakan pengalaman ini pada siapa saja. Aku hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu.

Di luar hari sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, tetapi aneh, hawa di ruang TV berubah menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja? Sementara aku duduk di sofa, bapak malah jongkok dihadapanku. Aku rikuh dan menundukkan kepalaku. Tiba-tiba bapak maju menuju payu daraku dan menciuminya, seperti bayi menetek ibunya. Aku berkata malu, tetapi di jawab bapak untuk menikmati saja. Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman bapak berubah menjadi jilatan dan kuluman di putingku, aku kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala bapak, mengelus dan sedikit menjambak rambut bapak. Aku tidak kuat menyangga tubuhku, perlahan dan pasti tubuhku terjatuh di sofa, bapak membetulkan posisiku sehingga tiduran disofa. Kemudian jilatan bapak berlanjut diperutku, sementara tangan kiri bapak di payudaraku, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yang kukenakan. Aku sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan menikmati setiap jilatan dan elusan bapak. Aku terkejut pada saat jilatan bapak sampai ke celana dalamku, aku mengatakan bahwa itu kotor dan pesing, tetapi dengan sabarnya bapak menenangkanku untuk tetap saja menikmatinya. Aku hanya terdiam dan pasrah, di antara takut dan malu serta rasa nikmat yang tak kuduga sebelumnya. Perlahan bapak membuka rok serta mencopot celana dalamku dan menciumi rambut kemaluanku. Takut bercampur geli berkecamuk di dalam dadaku, kurapatkan kedua pahaku menahan geli, tetapi keanehan terjadi lagi,

lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaku membuka dan semakin lebar. Posisi ini memudahkan bapak untuk mencumbu lebih dalam. Tiba pada bagian tengah atas kemaluanku, kurasakan ujung lidah bapak menyengat yang lebih dahsyat lagi, tanpa kusadari kunaikkan pantatku ke atas ke bawah, aku meracau tidak karuan, sukar kulukiskan dengan kata-kata perasaan ini. Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalam kemaluanku, desakan itu tak dapat kutahan, sesuatu yang akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, tetapi ini lebih dari itu. Tanganku tak dapat kukendalikan, kujambak rambut bapak sambil menekan kepalanya pada kemaluanku. Aku melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalam kemaluanku, kemaluanku basah… bahkan banjir… kurasakan aku ngompol… Setelah itu tubuhku lemas, keringat membanjiri tubuhku, tulang-tulangku terasa lepas dari tempatnya… perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas… Kulihat bapak tersenyum dan mengelus rambutku, bapak menanyakan apa yang aku rasakan. Kubalas dengan tatapan yang bertanya-tanya, tetapi aku tidak dapat berkata-kata, diantara nafasku yang masih memburu, aku hanya tersenyum dan memandangnya sayu. Bapak berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang tengah celana dalamnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalam bapak, ini pun pengalaman pertamaku memegang kemaluan laki-laki. Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, bapak menikmati elusanku dan kuliirik mata bapak setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalamnya, sesaat kuterpekik melihat benda yang baru kali ini kulihat. Bapak mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aku geli memegang benda itu, empuk tapi keras… keras tapi lentur…

Bapak membangkitkanku dari rebahan, kemudian menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi bapak sudah menjiltati kemaluanku, apa salahnya kalo sekarang aku menjilati kemaluannya, pikirku. Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalam mulutku, aku ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalam rongga mulutku, aku merasa aneh tetapi senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya. Tiba-tiba bapak mengerang sambil menarik kepalaku, benda itu berkeduk hebat, aku heran ada apa ini, tetapi benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaku ditahan tangan bapak, kemudian kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yang akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis, terasa amis… gurih…

sedikit asin. Kulihat bapak mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. Dia tersenyum dan memelukku, aku merasa damai dalam pelukannya. Bapak mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, bapak melucuti sisa pakaianku dan juga pakaiannya. Aku merasa heran, aku menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yang baru saja pertama kali aku dapat. Di dalam kamar mandi, bapak memandikanku, bapak mengagumi bulu-bulu yang tumbuh di ketiak dan selangkanganku dan berpesan agar aku tetap memelihara dan melarang memotongnya.
Pada saat bapak menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi. Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh tubuhku, sehingga tak terasa aku mulai mendesis lagi, bapak bilang bila aku tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aku malu. Setelah aku selesai disabuni, bapak menyuruhku menyabuninya, dengan rasa takut-takut kusabuni punggung sampai kakinya, pada giliran tubuh bagian depan, kulihat kemaluan bapak yang tadinya lemas tampak kokoh berdiri. Bapak mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aku merasakan getaran semakin hebat ketika lidah bapak bermain di dalam rongga mulutku, aku hanya terdiam dan menikmati permainan lidah bapak, perlahan kuimbangi permainan lidah bapak dengan lidahku sendiri, kami saling berpagutan. Bapak membimbing tanganku untuk menyentuh kemaluannya yang masih terbalut sabun, aku merasakan licin serta mengocoknya. Payudaraku pun menyentuh dada bapak yang licin oleh sabun, terasa mengeras di kedua putingku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yang tiada tara bagiku.
 Setelah tubuh kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, bapak menyuruhku untuk menghadap wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, bapak jongkok membelakangiku dan mulai menjilati pantatku, aku menengok ke belakang dan bapak hanya tersenyum. Pada saat lidah bapak menyentuh dan mempermainkan duburku, aku tersentak dan sedikit mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dengan kenikmatan, aku mendesis, kemaluanku basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yang mengeras di tengah kemaluanku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yang kurasakan dapat memberi kenikmatan yang tiada terkira.

Tak lama berselang aku berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel, mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aku meladak lagi, nafasku memburu tidak karuan, sesaat aku merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku berdiri. Bapak menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku. Direbahkannya diriku di tempat tidur, bapak duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali. Setelah semuanya kembali normal bapak merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, bapak meraba payudaraku, serta menjilatinya. Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aku menggelinjang serta mengeluarkan suara-suara desisan, kuremas kepala bapak sembaru kutekan ke arah dalam payudaraku. Bapak naik ke atas tubuhku, menyodorkan kemaluannya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kemaluan bapak seperti layaknya menjilati es krim, bapak memaju mundurkan pantatnya sehingga kemaluan bapak keluar masuk dalam mulutku. Aku menikmati keluar masuknya kemaluan bapak di dalam mulutku.

 Setelah beberapa saat, bapak melepaskan kemaluannya dari mulutku. Bapak menggeser tubuhnya, kedua pahaku di kesampingkannya, perlahan-lahan kemaluan bapak didekatkan pada kemaluanku sambil berkata bila terasa sakit aku harus bilang. Pertama menyentuh kulit luar kemaluanku, aku agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul setelah kemaluan bapak mulai sedikit demi sedikit memasuki vaginaku. Aku menjerit kesakitan yang kemudian diikuti dengan dicabutnya kemaluan bapak, bapak mencium bibirku sembari membisikkan kata supaya aku menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan lidahnya di dalam mulutku. Kemudian bapak mulai menusuk lagi, walau kemaluanku sudah basah total, tapi rasa sakit itu tak terkira, aku tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut bapak. Tak terasa air mataku meleleh menahan sakit yang tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang bapak. Akhirnya kemaluan bapak menembus lubangku… diusapnya air mataku, kemaluan bapak masih tetap tertancap dalam lubangku. Bapak berhenti menggoyang, setelah dilihatnya aku agak tenang, mulailah bapak memaju-mundur kemaluannya lagi secara perlahan, aku sempat heran, rasa sakit itu berangsur hilang digantikan dengan nikmat. Aku merasa kemaluanku berkedut-kedut dengan sesuatu benda asing di dalamnya, sementara itu air lendirku juga sudah membasahi liang kemaluanku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh kenikmatan yang sukar dikatakan. Tidak begitu lama kemudian aku merasa ingin pipis kembali, aku peluk bapak, aku naikkan pantatku seolah ingin menelan semua kemaluan bapak.

Aku kejang, aku melenguh panjang, aku menggigit pundak bapak, sesuatu yang nikmat aku rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sungguh kejadian ini nikmat sekali. Aku terhempas lemas setelah aku mengalami apa yang baru aku alami, rasa sakit sudah hilang. Bapak menghentikan aktifitas seakan memberi kesempatan diriku untuk menikmati puncak kenikmatan yang baru saja kualami. Setelah beberapa saat, dengan kemaluan yang masih mengacung ke atas, bapak mencabut kemaluannya dan menyerahkannya kedalam mulutku lagi, aku kulum kemaluan bapak, tak lama kemudian bapak melenguh… dan cairan itu kembali mendera mulutku, karena pengalaman tadi, semua cairan itu aku telan tanpa tersisa sedikitpun. Bapak merebahkan tubuhya disampingku, dan mengucapkan terima kasih, dia mengatakan bahwa perawanku telah hilang. Aku tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah perawanku, tetapi aku tidak menyesal, karena hilang oleh orang yang aku kagumi sekaligus aku sayangi, Aku tidur di dalam pelukan bapak, kami kelelahan setelah mengarungi perjalanan puncak kenikmatan bersama, dalam tidurku, aku tersenyum bahagia, kulirik bapak, dia terpejam sembari tersenyum juga. Seperti kebiasaanku sehari-hari dalam rumah tangga majikanku ini, aku bangun pada pukul 5, kulihat bapak masih tertidur lelap, kami masih dalam keadaan bugil, karena semalam tidak sempat berpakaian karena kelelahan. Aku turun dari tempat tidur, selangkanganku masih berasa perih seakan benda tumpul panjang itu masih mengganjal di dalam lubangku. Dengan agak tertatih aku menuju kamar mandi,

 kubersihkan seluruh tubuhku beserta lendir-lendir yang mengering bercampur bercak darah di sekitar kemaluan dan bulu-buluku, sembari mandi aku bersiul gembira. Kuraba lubang kemaluanku, masih terasa sisa-sisa keperihan di dalamnya, aku mengerti sekarang, dimana perbedaan antara air seni dengan lendir hormon yang keluar dari kemaluanku bila dirangsang, Aku tersenyum geli memikirkan kebodohanku selama ini. Selesai mandi, aku membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aku buatkan segelas kopi panas dan kubawa ke kamarku, dimana bapak masih terlelap di sana. Perlahan kuletakkan kopi di atas meja, aku melangkah ke arah tempat tidur, kuperhatikan wajah bapak yang tertidur. Betapa tenang, betapa damai, betapa gantengnya, perlahan kuusap pipi bapak serta kubelai rambutnya, dengan sedikit takut… kucium sudut bibir bapak. Pandanganku menyapu dada bapak, kemudian turun ke salangkangannya yang tertutup selimut. Kulirik benda asing yang semalam telah memaksa masuk ke dalam lobangku. Aku tersentak kaget, walau tertutup selimut kulihat jelas benda itu tegak berdiri mengeras, ku usap perlahan sembari tertawa geli dalam hati. Perlahan kusingkap selimut itu, sekarang terpampang jelas benda itu dimana pantulan cahaya lampu menerpa ujung kepala kemaluan bapak yang seperti helm itu. Kudekatkan wajahku ke benda itu agar terlihat lebih jelas lagi, perlahan kugenggam, kukocok, kujilati dan kumasukkan ke dalam mulutku. Bapak bergerak perlahan, aku terkejut dan berhenti mengulumnya, tetapi bapak melihat padaku dan menyuruh untuk meneruskan aktivitasku, kembali kuulangi kuluman kemaluan bapak sembari tersenyum, dielusnya rambutku sembari kudengar erangan bapak.

Bapak bergeser sedikit, tangannya meraih pantatku serta menyingkapkan dasterku ke atas, perlahan diusapnya belahan dalam pantatku, dengan tangan kanan kuraih tangan bapak di selangkanganku, ternyata kemaluanku sudah basah kembali. Aku pun kembali terangsang dengan usapan tangan bapak di kemaluanku, sedikit kugoyang pantatku kekiri dan kekanan tanpa melepaskan kulumanku pada kemaluan bapak. Beberapa saat kemudian, bapak meminta untuk menghentikan aktifitasku, bapak bangkit dari tempat tidur, dan menyuruhku untuk menunggi di tepi tempat tidur. Dari arah belakang, perlahan bapak memasukkan kemaluannya ke dalam lubangku, aku heran, gaya apa lagi yang bapak berikan untukku, kuraih bantal untuk mengganjal kepalaku, sementara dari belakang, bapak memaju-mundurkan pantatnya. Sensasi baru kurasakan, dengan posisi yang belakangan kuketahui bernama doogy style itu, seakan dapat kuatur jepitanku pada kemaluan bapak. Aku merasa ingin pipis lagi,
kugigit bantal sembari mengerang dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah pantat, sedikit kujinjitkan kakiku, kucoba bertahan semampuku, kujambak speri di sampingku. Aku tak tahan lagi, dengan kedutan-kedutan hebat, jebolah pertahananku, aku teriak dan mendesis kugigit bantal sekeras-kerasnya, pantatku berkedut kedut ke atas bawah, aku lemas, aku jatuhkan tubuhku ke atas kasur sembari nafasku haru memburu. Kulihat bapak tersenyum ke arahku, kemaluannya semakin berkilat akibat lendirku tertimpa cahaya dari luar kamar. Kuraih kemaluan bapak, kukocok-kocok sembari aku mengatur nafasku, tangan bapak merengkuh rambutku, diusap-usapnya kepalaku, diciumnya keningku. Setelah nafasku teratur, kuraih kemaluan bapak dan kukulum lagi, tidak berapa lama, bapak mengejang dan mengeluarkan cairan dari kemaluan bapak yang kutelan habis tanpa bersisa. Bapak kemudian pergi mandi, sementara aku kembali kekesibukanku hari ini yaitu memasak. Pukul delapan pagi, kulihat bapak selesai mandi dan bersiap untuk menghadiri acara komplek. Setelah berpamitan padaku, aku meneruskan memasak, hari ini kubuatkan masakan spesial untuk bapak, semua bahan telah tersedia di dalam kulkas yang kubeli hari Jumat kemarin di pasar. Pukul 12 siang, bapak kembali dari acara di komplek,

aku sedang menonton acara TV setelah selesai masak, kemudian bapak menyuruh membuatkan es teh manis untuknya, aku bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan bapak. Di saat aku sibuk mengaduk gula, tiba-tiba dari arah belakang bapak memelukku, aku tersentak karena melihat bapak tidak mengenakan pakaian selembar pun. Tanpa bicara, dicumbuinya diriku dari belakang, aku menggelinjang kegelian, diusapnya leherku dengan lidah bapak sampai ke telingaku dan digigit-gigitnya daun kupingku. Aku tersentak kegelian, tanganku menyenggol teh yang sedang kubuat, gelas jatuh dan air di dalamnya tumpah membasahi dasterku. Tanpa memeperhatikan peristiwa itu, bapak melahap mulutku dengan ciuman-ciuman ganasnya, aku terpengarah tidak siap, sedikit kehabisan nafas melayani ciuman bapak. Dengan tidak melepas ciumannya, tangan bapak mencopot dasterku, kemudian dengan terburu-buru, dilepasnya beha dan celana dalamku, aku hanya pasrah menghadapi kelakuan bapak. Sedikit membopong, didudukannya aku di atas meja makan, kemudian bapak melebarkan selangkanganku serta menjilati kemaluanku. Dengan berpegang pada tepi meja, aku menggelinjang keenakan, kurasakan sapuan-sapuan lidah bapak dikemaluanku sebagai sensasi yang tiada duanya.

 Mungkin karena sebentar lagi aku merasa akan datang bulan, sehingga nafsu yang ada dalam diriku sedang dalam puncak-puncaknya. Aku pipis lagi, kujambak rambut bapak dengan tidak sungkan lagi, kutekan kepala bapak ke dalam kemaluanku, kurasakan lidah bapak menembus di dalam lobangku, aku menjerit tertahan, meledaklah kenikmatanku, bapak menyedot habis semua lendir nikmatku sampai tuntas serta menjilati rambut lebatku. Dengan menahan posisiku, bapak berdiri dan memasukkan kemaluannya ke dalam lobangku, perlahan tapi pasti kemaluan bapak masuk. Aku membisikkan sesuatu ke bapak, aku mengatakan bila ingin merasakan semprotan cairan bapak di dalam rongga kemaluanku, bapak menanyakan apakah aku subur atau tidak, aku jawab bila dalam dua atau tiga hari ke depan akan datang bulan. Setelah bapak mendengar pengakuanku, dia tersenyum dan semakin bersemangat untuk menusukan kemaluannya di lobangku. Ternyata bapak lama juga mengalami puncak, kebalikannya dalam diriku, aku merasakan suatu kedutan nikmat lagi dan berasa ingin pipis kembali. Aku peluk bapak, kucium bibirnya, sementara kedua kakiku menjepit pinggang bapak. Dengan berpangku pada tepi meja makan, bapak bertambah kencang volume memaju – mundurkan kemaluannya di dalam lobangku. Aku terpekik, aku menjerit, aku mendekap erat-erat tubuh bapak, kurasakan ledakan kembali menyerang dalam lubang kenikmatanku. Sementara bapak kulihat semakin cepat dan berkata bila kita berdua akan mencapai puncak secara bersama-sama.
Tapi aku sudah tidak tahan lagi, aku mengerang… mengejang… kugigit bibir bapak, ternyata demikian pula dengan bapak. Kami berdua mencapai puncak tinggi bersamaan, kurasakan cairan hangat bapak dan cairanku menyatu di dalam lubang kemaluanku. Aku berkedut, bapak berkedut, kami semakin erat berpelukan, peluh membanjiri seluruh tubuh, jepitan kakiku di pinggang bapak, diimbangi pelukan tangan bapak di tubuhku, kami berdua sesak, kami berdua klimaks, kami berdua memejamkan mata sesaat tidak peduli dengan sekitar. Sampai pada suatu ketika, ibu mengunjungi orang tuanya di lain propinsi, ibu berangkat dengan anaknya menggunakan kereta Api sementara bapak tidak ikut karena tidak dapat cuti. Ibu pergi sekitar lima hari. Pagi hari sesuai dengan tugasku sehari-hari, aku mengepel ruangan, sengaja kulepas bh dan celana dalamku, aku hanya mengenakan daster saja tanpa dalaman. Kulihat kamar majikanku masih tertutup pintunya, kuketuk pintu dengan maksud ingin mengepel kamar majikanku, kemudian bapak membukakan pintu, aku masuk dan langsung mengepel,


www.82bestbet.net

sementara bapak masuk kekamar mandi yang terletak juga di lama kamar majikanku. Sengaja agak berlama-lama mengepel dengan maksud memancing reaksi bapak, kutarik dasterku lebih agak ke atas, sehingga kedua pahaku terlihat jelas. Pancinganku mengena, bapak keluar dari dalam kamar mandi dan mengomentariku bahwa pahaku tampak putih mulus, kubalikkan badan sengaja menghadap ke arah bapak, dengan posisiku mengepel akan terlihat jelas kedua payudaraku yang tak tertutup beha. Bapak tersenyum menghampiriku dan berkata bila aku sengaja memancing dirinya, kubalas senyuman bapak dengan berkata memang aku sengaja, karena aku ingin disetubuhi bapak lagi. Kulihat bapak menurunkan sarungnya, yang ternyata juga tidak mengenakan celana dalam, terlihat kemaluan bapak sudah berdiri tegang. Setelah pamit untuk mencuci tanganku, kuhampiri bapak, aku elus kemaluan itu, bapak duduk ditepi tempat tidur, sementara aku jongok di antara kedua paha bapak, perlahan tapi pasti, kemaluan bapak aku cium dan kumasukkan kedalam mulutku. Terdengar desisan bapak, sementara tangan kiriku menyentuh kemaluanku, ternyata sudah basah, terus kuelus perlahan kemaluanku. Bapak merengkuh bahuku, menarik supaya aku berdiri, dan memposisikan aku jongkok di atas kemaluan bapak. Dengan perlahan kuturunkan pantatku dan dibantu dengan tangan bapak untuk mengarahkan kemaluannya menuju lobang kemaluanku, pertama agak susah untuk masukkan kemaluan bapak, kucoba memasukkannya sedikit demi sedikit.
 Setelah posisi dan kedalaman kemaluan bapak sudah pas, mulailah kuturun-naikan pantatku, tangan bapak tidak tinggal diam, diarihnya dasterku untuk dilepas, kemudian diremas remaslah kedua payudaraku. Lama-kelamaan aku merasakan sengatan yang luar biasa, kupercepat goyanganku, kugesek-gesek kemaluanku, dan tak lama kemudian aku tak sanggup lagi menahan kebelet pipisku, kupeluk bapak dengan posisi masih tertancap kemaluan bapak, jebolah pertahananku, aku kebanjiran lagi. Kami bertukar posisi, aku sekarang di bawah, ditepi ranjang, sedang bapak berdiri di sisi ranjang, Sebelum bapak memasukkan kemaluannya dia bertanya kapan aku mens, kujawab kira-kira lima hari lagi aku mens. Setelah tahu jawabanku, bapak segera mengangkat kedua kakiku dan perlahan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluanku, digoyangkannya pantat bapak
maju-mundur, sensasi kemasukan kemaluan bapak di dalam kemaluanku terulang lagi, aku merasa terangsang lagi, kubantu dengan menggoyangkan pantatku. Aku klimaks lagi, tetapi bapak mengajak untuk bersama-sama karena beliau juga sudah hampir. setelah beberapa saat kutahan, akhirnya jebol lagi pertahananku. Kulihat hampir bersamaan pertahanan bapak juga jebol, akhirnya kami dapat mencapai klimaks secara bersamaan. Lama posisi kemaluan bapak tertancap dalam kemaluanku, akupun tidak dapat berbuat apa-apa karena nikmat, setelah beberapa saat kami terdiam,

 baru dicabutlah kemaluan bapak. Kami berdua mandi bersama layaknya suami istri, aku bilang kepada bapak bila aku sayang kepadanya, dijawab dengan senyuman bapak. Setiap hari semenjak kepergian ibu, kami selalu memadu kasih, tetapi jelas setelah bapak kembali dari kantor. Kadang di kamarku, di kamar bapak, di dapur, di ruang belakang, bahkan pernah di garasi dan di dalam mobil. Hatiku senang, tentram, hingga ibu pulang dari luar kota. Hingga suatu malam aku tidak dapat tidur, udara sangat panas sehingga membuatku kegerahan, kucopot beha dan celana dalamku, hingga hanya memakai daster saja, kondisi seperti ini membuat aku menjadi terangsang. Kugosok-gosok kemaluanku dan kuraba-raba payudaraku sambil membayangkan kejadian-kejadian yang kulalui bersama majikan laki-lakiku. Tiba-tiba aku mendengar suara desahan dari kamar tidur majikanku, aku keluar dan jongkok di bawah jendela mendengarkan desahan-desahan nikmat kedua majikanku, letak kamar majikanku tidak jauh dar kamarku, hanya dibatasi oleh gudang.

 Aku terdiam mendengarkan kegiatan di dalam kamar majikanku, kutaksir posisi ibu di atas tubuh bapak. Suara-suara itu membuat tegang seluruh tubuhku, kuraba selangkanganku dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku meremas payudaraku. Aku terhanyut, mataku terpejam membayangkan kenikmatan itu, tanpa terasa gosokan tangan kanan di kemaluanku semakin cepat, dan jari tengahku sudah masuk kedalam kehangatan kemaluanku, terasa melayang diriku. Tak lama datanglah klimaks, posisiku sudah selonjor kenikmatan, sementara suara-suara di dalam kamar juga tambah seru, tak lama kudengar bapak dan ibu telah mencapai klimaks, kemudian hening. Aku terhuyung kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidurku, nafasku masih tersenggal, sisa-sisa kenikmatan masih terasa, aku melap kemaluanku dengan celana dalamku. Setelah nafasku teratur, kurasakan hatiku sakit, cemburukah aku. Dadaku bergejolak, seakan tidak rela bila kedua majikanku bersetubuh.

 Perasaan ini tidak boleh jawab hati kecilku, tetapi perasaanku tidak dapat dibohongi. Aku telah jatuh cinta kepada bapak majikanku. Pikiranku bergejolak, antara logika dengan perasaan, yang aku rasa tidak akan mencapai titik temu, bagaimanakah ini? Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari pekerjaanku, semula ibu menahan dengan menjanjikan gajiku dinaikkan, tetapi aku menolak, kukatakan bahwa aku akan mencari pengalaman di tempat lain. Malamnya bapak mengintrogasiku, menanyakan kenapa aku pindah dari keluarga itu. Aku bilang bila aku mulai menyukai dan mencintai bapak serta tidak rela bila bapak berdua sama ibu. Bapak sendiri tidak dapat berbuat apa-apa.

Kemudian ia mencium pipiku lama sekali, tak terasa menetes air mataku. Besoknya aku pergi dari rumah itu, bapak memberiku uang tujuh kali gajiku, untuk modal katanya yang pasti tanpa sepengetahuan ibu. Sebetulnya berat hatiku meninggalkan keluarga ini, tetapi hati kecilku memberontak, terhadap orang yang aku sayangi. Keputusanku sudah bulat, mungkin nanti suatu saat aku mendapatkan jodoh yang juga menyayangiku seperti bapak.

www.82bestbet.net

Tuesday, July 22, 2014

Menikmati Tubuh Teman Adikku


www.82bestbet.net


ngesek teman adikku
Bandar Bola Terpecaya
Vina kutemui ketika mengantar dan menghadiri wisuda adikku, Feby si bungsu di sebuah universitas terkenal di Bandung. Ketika itu aku berperan menjadi sopir keluarga karena harus mengantar jemput keluarga yang datang dari Sumatra. Si bungsu ini adalah cewek terakhir di keluargaku yang menjadi sarjana. Dalam usia 21 tahun, dengan otaknya yang encer ia menjadi sarjana tercepat di keluargaku.

Eh bukan mau cerita tentang Feby nih, tetapi temannya, si Vina mojang geulis yang wajahnya Bandung banget itu. Mereka sama-sama wisuda, meski dari jurusan yang berbeda. Feby di HI, sedang Vina di Ekonomi. Pendek cerita, usai mengantar Feby adikku dan orang tua dari Medan ke arena wisuda, tiba tiba datang perintah dari Feby.

Bang, please, darurat nih, tolong jemput temanku Vina di Salon XX, udah jam segini bokap nyokapnya belum nyampe. Ntar nggak dapat tempat duduk lagi.. katanya dengan wajah memelas.
OK, putri duyung, yang dekat PLN itu kan? Ah, gimana aku bisa tahu wajahnya?
Yang paling cantik di salon dan pakai kebaya krem, itu sudah pasti Vina! Jangan coba merayu, ntar aku kasih tahu kakak di rumah lho..
OK bawel.. Meski macet, cuma 5 menit kemudian aku telah mencapai salon tempat Vina menunggu. Wah, itu dia, pikirku melihat cewek pakai kebaya krem tengah memijit- mijit ponsel. Sialan si Feby, nomor HP-nya tidak diberi kepadaku. Begitu dekat aku langsung menyapanya.
Vina ya?
Hmm.. Bang John ya, sorry nih merepotkan, bokap masih jauh di jalan Bang..
Oh, nggak pa-pa Vin, santai aja, lagian kan dekat..

Aku membukakan pintu Taft bututku dan dengan sedikit kesulitan dia naik. Tubuhnya dibalut kebaya, benar-benar seksi. Kututup pintu dan pelan pelan aku jalankan mobil. Aku bisa memperkirakan Vina tingginya 167 cm, beratnya sekitar 50-51 kg. Dengan model kebaya yang dadanya agak tinggi, payudaranya pasti berkisar 36B. Usianya pastilah masih seumur dengan adikku Feby, 21 atau 22 tahun. Bandingkan dengan aku yang sudah 35 tahun. Lho buat apa lagi dibandingkan, maksudku ini adalah cewek tipeku.

Bang, Kakak nggak ikut?
Kakak siapa Vin? tanyaku berlagak bego.
Kakak istri Abang.. Buset, kapan dia kenalan sama bini gue ya, pikirku.
Oh, ada di rumah Vin, eh di sekolah antar si kecil.. Alamak, kok jadi grogi gini gue.
Beberapa kali Vina ke rumah ama Feby, Abang selalu di luar kota..
Hehehe.. Biasalah Vin, cari sesuap nasi ama segenggam berlian..
Hihihi.. Si Abang bisa aja..
Hmm.. Kamu udah ada yang dampingi nih di wisuda nanti..? tanyaku.
Belom nih Bang.. Cariin dong..
Ah, masak cewek secakep kamu nggak ada yang dampingi..

Aku mulai memasang jerat. Benar saja, wajahnya langsung bersemu merah. Aku tahu bahwa Vina ini adalah tipe cewek yang ramah, sedikit cerdas tetapi sialnya dia juga termasuk grup penggoda, hehehe..

Terus, ntar mau kerja atau lanjut nih Vin? tanyaku basa basi agar tidak terlalu ketahuan sedang menebar jerat.
Bokap bilang sih lanjut ke Amrik, gue sih masih pengen main dulu Bang..
Lho disuruh sekolah kok malah main.. belum puas main sama teman teman..?
Iya nih Bang, cowok gue belum tamat hahaha..
Lho tadi bilangnya belum ada pendamping..?

Karena keasyikan mengobrol, kami tahu-tahu sudah sampai di gerbang masuk. Feby melambai-lambai dan kemudian mendekat.

Hi Vin, ngobrol apa sama Abang gue? Hati hati lo, gue kurang percaya tuh sama Abang gue.. Ah, sialan si Feby menjelekkanku lagi.
Ah, nggak kok Vin.. Lagian kalau gue dirayu juga berarti gue emang cantik, hihihi..

Aku tinggalkan mereka menuju tempat parkir. Buset dah, benar-benar nasib seorang sopir, habis mengantar penumpang eh tamu masih juga harus keringatan mencari tempat parkir. Tapi karena habis ngobrol sama cewek keren lelahnya tidak terasa juga. Hmm.. Vina, aku suka lihat wajahnya, bodinya alamak. Kulitnya yang putih bersih tampaknya dirawat dengan baik. Semasa kuliah dulu aku suka mengatakan bahwa cewek-cewek seperti Vina ini Bandung sekali atau Jawa sekali sesuai dengan asalnya. Aku sih, Sumatra sekali, hehehe. Menurut istriku aku tidak ganteng-ganteng amat, yang ganteng mah si Mamat, hehehe.. Memang istriku sekarang bukan yang pertama tapi yang terakhir juga bukan.

Usai wisuda aku masih harus mengantar adikku Feby, orang tua, istri dan kedua anakku ke restoran Sunda untuk merayakan hari bahagia si bungsu bawel itu. Ketika tiba di parkiran, Feby mengangsurkan ponselnya dengan berbisik. Barangkali takut dilihat oleh istriku.

Bang, sini nih, Vina mau ngomong.. Awas jangan rayu-rayu ya.. ujarnya.
Halo.. Vina ya.. Selamat ya Vin, sampai tadi lupa ngucapin selamat, hehe..
Makasih Bang, makasih banget lo jemputannya.. Hmm.. Ntar kapan-kapan, Abang Vina undang datang ya.. Kubayangkan Vina dengan senyum manisnya. Dia mau ngundang aku dan keluarga atau aku sendiri ya, pikirku agak surprise. Ah, gue yakin dia ngundang aku sendiri nih! Gak papa-lah ge-er dikit.
OK deh, sayang.. Uppss, baru kenal gue bilang apa tadi?
Sayang nih.. Ntar ditimpuk sama bini loh Bang..
Hehehe.. Nice to meet you Vin, salam sama keluarga ya.. kataku, yang ini agak keras agar Feby nggak curiga. Sedang istriku sibuk bermain dengan kedua anakku, jadi nggak perlu kuatir. Ah, sial lagi.. Aku tidak sempat mencatat nomor HP-nya. Tapi toh nanti malam masih bisa lihat di ponsel Feby kok, pikirku mulai keluar isengnya. Dua minggu setelah acara wisuda tersebut tiba tiba aku menerima SMS.

Bang, lagi di mana nih.. Ada acara nggak? Vina Hah? Gak salah nih, pikirku. Dengan pura pura menahan diri, 5 menit kemudian baru aku jawab dengan menelepon langsung. Tengsin dong SMS balik.
Hai Vin, apa kabar? Aku lagi di Jakarta nih.. Lagi makan nih ama teman-teman di.. kataku menyebut suatu tempat di Plaza Senayan.
Nah, itu dia.. Vina juga lagi di Jakarta nih Bang, lagi boring..
Lho.. Aku pikir jadi ke Amrik kataku sekenanya.
Males Bang, Vina lagi di tempat sodara nih.. Abang kapan pulang Bandung?
Lusa.. Kamu?
Iya, boleh dong kita pulang bareng.. Vina naik kereta Bang Buset dah, benar kan kata gue, Vina tipe penggoda.
Hmm.. Gimana ya.. kataku sok ragu, padahal udah pengen banget.
Kita lihat nanti ya, Vin. Ntar sore Abang telepon kamu. Eh, Feby tahu nggak kamu ada di Jakarta?
Nggak Bang, mau Vina kasih tahu sama Feby dan istri Abang?
Haha.. Bukan gitu maksudku, ok deh ntar jam 5 sore Abang telepon kepastiannya ya.. kataku bersorak.

Memang kalau rejeki nggak bakal lari ke mana-mana. Cepat-cepat aku bereskann tugasku di Jakarta. Sebetulnya sore ini juga sudah selesai tapi teman-teman di Jakarta seperti biasa suka mengajak main bilyar dan karaoke. Jadi sorry friends, kali ini aku ada urusan penting, mesti cabut. Jam 5 sore aku telepon Vina. Aku bertanya dia sedang apa, kalau boring mengapa tidak jalan-jalan bersama saudara atau teman-temannya.

Abang ada acara nggak ntar malam? Ajakin Vina nonton dong? Katanya dari seberang sana.
Ok Vin, gue takut macet, gimana kalau kita ketemuan di 21?

Pendek cerita, Vina dengan jeans ketat dan T-shirtnya aku temui di 21. Dia sudah beli tiket untuk berdua. Mentang-mentang kaya, tiket saja dibelikan olehnya. Aku tidak ingat apa judulnya. Yang jelas begitu masuk gedung bioskop, aku gandeng tangan Vina seperti yang diinginkannya. Vina memulai sinyal dengan mengatakan sedang boring, ingin jalan dan sebagianya.

Kubelai rambutnya dan seperti sudah kuduga, dia merebahkan bahunya sepanjang film berputar. Tak ada penolakan ketika jemariku menyusup ke balik T-shirt dan branya. Semua lancar. Ia melenguh ketika kupelintir putingnya dan kuelus perutnya. Ketika jemariku menyusup ke sela-sela pahanya, ia berbisik..

Jangan di sini Bang..

Itu sudah sesuai dengan harapanku dan harapannya. Aku juga sudah tegang sekali ketika keluar dari gedung bioskop. Di dalam mobil, seperti harimau kehausan kami berciuman dengan gairah. Aku suka suara lenguhnya, kepasrahannya ketika kusedot putingnya dan jariku menelusup ke celah-celah memeknya yang sudah basah sekali. Tubuh Vina bergetar. Aku ingin membuatnya menjadi wanita yang sesungguhnya ketika berhubungan intim.

Vina, Abang pengen jilat memek kamu sayang..
Hmm.. terus Bang, Vina udah nggak tahann..

Bulu-bulu halus memeknya kusibak, kelentitnya yang sudah mengeras sungguh nikmat dikulum. Aromanya sungguh harum dan bentuknya tampak terawat. Tubuhnya sampai bergetar getar menahan nikmat. Tangannya aku arahkan meremas kontolku. Tetapi ternyata dia lebih suka blow job. Pada saat yang sama aku tidak menyia-nyiakan kesempatan meremas dadanya yang montok. Apa boleh buat, di mobil yang sempit ini harus terjadi pergumulan yang menggairahkan. Aku pastikan tidak ada manusia yang melihat kegaduhan nikmat ini. Jangan sampai kepergok Satpam karena bisa malu.

Sedotan lidahnya sungguh membuatku melayang jauh. Tanganku tak henti meremas payudaranya yang indah dengan puting kecoklatan yang sudah mengeras. Pada saat lain aku pelintir dan sedot putingnya hingga membuatnya semakin basah. Karena di depan terlau sempit, aku mengajaknya pindah ke jok belakang. Vina dengan tak sabar melepas celana dalam hitamnya. Aku sungguh terangsang melihat wanita dengan CD hitam, sepertinya Vina tahu selera seksku, heheh..

Tampaknya Vina adalah tipe cewek blowjob mania karena ia terus saja mengoral batangku. Kupikir hobinya ini sejalan dengan hobiku mengoral memek cewek. Kuberi isyarat agar ia mengambil posisi 69 dengan aku di bawah. Vina mengangguk lemah. Aku suka melihat matanya yang sayu. Gila, memek si Vina memang OK, masih kelihatan garis vertikalnya dengan kelentit yang sungguh imut dan mengeras. Segera kuremas pantatnya dan kujilat perlahan paha dalamnya sebelum memasuki area memeknya. Vina melenguh hingga aku makin terangsang dengan suaranya yang sendu.

Ouhh.. Please Johnn.. Kamu apain memekku say, enak bangett!
Hmm.. hanya suara itu yang keluar dari mulutku sambil menyeruput cairan memeknya yang mulai banjir. Sementara jemari Vina yang halus masih menggenggam kontolku
Say.. Vina nggak tahan.. Vina mau keluar sayang.. Terus terus.. Isep kacangku.. Ahh!

Aku memang selalu ingin memuaskan cewek-cewek yang making love denganku. Menurutku ini adalah salah satu rahasia cewek-cewek selalu ketagihan ngentot denganku. Perlakukanlah wanita dengan gentle, jangan egois. Mereka adalah makhluk yang butuh perhatian dan belaian. Jangan bersikap bodoh meninggalkan mereka meraung-raung karena tak terpuaskan. Ada saat tertentu kapan kita membuat mereka tak bisa berhenti. Vina akhirnya mencapai orgasme. Ia terduduk lemah namun tangannya masih menggenggam batangku yang masih ngaceng dan berdenyut-denyut.

Makasih ya Bang, Abang sungguh laki-laki yang baik! Sekarang Vina pengen memuaskan Abang.. Nah lo, benar kan kataku, jika puas wanita sebetulnya tidak egois.
Iya Vina cantik, kamu istirahat dulu.. Gak usah terburu-buru, kita masih punya waktu sampai besok kan?
Ih, Abang nakal.. katanya sambil meremas kontolku.
Sekarang Vina pengen lagi Bang.. Pengen dimasukin sama kontol Abang..
Tapi kamu kan masih perawan Say..?
Lho kok Abang tahu sih?
Kan Abang sudah periksa tadi, hehehe..
Ihh.. Nakal deh.. Vina jadi malu.. katanya manja.
Vin, Abang sayang kamu, tetapi untuk memerawani kamu Abang sungguh nggak tega..
Tapi kan Vina yang mau.. Please Bang.. Vina rela
Vin, kalau dengan oral saja kamu bisa orgasme, ngapain harus sampai berdarah?

Yang benar benar tidak kuduga, Vina menangis. Wah, kacau deh.. Tapi aku tidak ingin bicara lagi. Perlahan kukecup bibirnya, kuhapus airmatanya dan benar pemirsa eh pembaca, gairahnya mulai naik kembali. Segera dikulumnya kontolku. Hmm.. Enak sekali. Dan aku kembali mengajaknya ke posisi VW (Vosisi Wenakk), favoritku mengerjai memek cewek dari belakang alias posisi 69. Aku berkonsentrasi agar kali ini spermaku dapat muncrat di mulutnya. Tipe cewek pehobi blowjob adalah penyelesaian akhir harus di mulutnya. Kusedot kelentit Vina dengan lembut tetapi kuat dan itu cukup membuatnya makin menguatkan sedotannya pada kontolku. Memek Vina memang beraroma perawan, cairannya sungguh kental dan aku senang menelannya. Kontolku berkedut-kedut seakan mau muncrat, tetapi kutahan. Aku ingin kali ini aku dan Vina mencapai orgasme bersamaan.

Ohh.. Johnn.. Fuck me please, pengen keluar say.. Ouhh.. teriaknya.

Itu adalah pertanda bahwa kurang dari 1 menit lagi dia akan mengalami orgasme. Jadi sebetulnya orgasme bisa diukur alias terukur. Kupercepat sedotanku pada kedelai Vina yang memerah sambil tanganku berusaha meraih payudara dan putingnya. Kuremas untuk memberi extra kenikmatan padanya.

Auhh.. Johnn.. Vina keluar.. Ahh.. Ahh.. lenguhnya panjang.

Dan seperti yang kuperhitungkan akhirnya aku juga mengeluarkan pejuku dan muncrat ke wajahnya. Dapat kurasakan mulut Vina menyeruput kontolku dengan cepat. Aku sampai kehabisan kata-kata untuk melukiskan bagaimana perasaan nikmatku! Kupeluk Vina dan kubelai rambutnya, sambil say thanks! Aku tahu bahwa Vina bakal ketagihan. Aku sebenarnya ingin menceritakan lanjutan perjalanan yang menggairahkanku ke Bandung dengan Vina. Seluruh sensasi yang aku dan Vina dapatkan.

Ternyata Vina juga menyukai ngentot sambil berdiri. Di beberapa lokasi kami terpaksa berhenti mencari tempat rimbun pepohonan. Vina segera menyender di batang pohon dan dengan nafas terengah-engah melepaskan celananya. Posisi yang menggairahkan. Dengan berjongkok aku isep memeknya yang cepat basah itu. Kadang ia menungging dan aku sedot itilnya dari belakang. Aku juga mencapai orgasme dengan menggosok-gosok memeknya dengan batangku. Percaya atau tidak bahwa Vina masih tetap perawan sampai akhirnya dia berangkat ke Wisconsin, USA untuk melanjutkan studi. Sekarang aku masih merindukannya



http://82bestbet.com/register

Monday, July 21, 2014

Budak Nafsu


www.82bestbet.com
 Budak Nafsu
Saya seorang pelajar yang berumur 15thn. Saya mempunyai seorang adik dan seorang abang.Ibubapaku adalan seorang yang sering sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai pekerja.mereka sering pulang kerumah pada lewat malam.Ketika mereka tiada saya dan adik saya sahaja dirumah.Abang saya bersekolah disekolah asrama.Hobi saya ialah berfantasi.Saya akan berfantasi apabila dalam keadaan bosan.Antara fantasi saya ialah tentang seks.saya sentiasa berfantasi melakukan seks dengan adik saya.Saya teringin menjadikan fantasi saya suatu kenyataan.saya sering berfikir bagaimana caranya untuk mendekatkan diri saya dengan adik saya yang baru berumur 10thn.Saya sering menonton filem lucah kepunyaan bapa saya.saya menemui Cd itu didalam begnya.Suatu hari saya dan adik saya tinggal berdua.seperti biasa ibubapa kami pulang lewat.adik saya bertanya kepada saya bahawa dia mahukan seorang adik.saya terfikir inilah cara untuk saya memberitahunya.saya bertanya kepadanya tahu tak bagaimana hendak mengandung. Dia menjawab ia akan sendirinya mengandung.saya bertanya kepadanya hendakkah dia tahu caranya.dia menjawab ya.saya memberitahu kepadanya, jika kita ingin mempunyai anak kita perlu melakukan hubungan seks.dia seperti tidak percaya.dia hanya mengetahui seks itu adalah sesuatu yang buruk.Saya menerangkan perkara yang sebenar kepadanya, bahawa seks itu boleh dilakukan oleh suami isteri.saya bertanya kepadanya tahukah cara membuat seks.dia menjawab, berbogel..saya senyum sinis.saya memberitahu cara membuat seks ialah seperti bercium,mengulum kemaluan lelaki dan menjilat kemaluan perempuan.apa yang memeranjatkannya ialah cara yang memasukkan kemaluan lelaki ke dalam kemaluan perempuan.dia seperti tidak percaya.saya berkata kepadanya saya boleh menunjukkan buktinya.didalam beg bapa saya mempunyai buku yang menunjukkan cara-cara membuat seks.gambar itu telah membuktikan kepadanya,tetapi dia masih ragu-ragu.saya memgajaknya menonton vcd lucah.saya melihat bersama-samanya.Selepas habis cerita itu saya menceritakan lebih lanjut tentang seks. Pada pukul sepuluh malam adk saya sudah tidur.saya mengambil peluang ini untuk merasa kenikmatan seks ringn.adik saya memakai baju blaus.dia tidak memakai seluar dalam ketika itu.saya menyelak kainnya dengan perlahan dan menjilatnya perlahan-lahan.esoknya saya bangun lewat kerana tidur dengan lewat. Ibubapa saya telah pergi ke tempat kerja.sewaktu saya turun ke bawah saya melihat adik saya tidur dengan menyingkatkan kainnya. Ternyata cerita yang dilihatnya mempengaruhinya. Dia telah terlelap dengan keadaan begitu.saya mendekatinya dan mengeselkan tangan saya dengan kemaluannya. Dia tersedar dan menyuruh saya hentikannya.saya meminta kepadanya kebenaran untuk menjilat pepetnya.dia seperti takut.saya meyakinkannya dengan mengingatkannya tentang cerita lucah yang dilihatnya semalam menunjukkan keseronokan ketika dijilat.akhirnya dia mengalah.saya menjilatnya dengan perlahan lahan.dia tidak sangka keenakkan melakukannya. Ketika dalam keghairahan seks saya mengambil peluang menyur uhnya mengulum kemaluan saya. Saya merasa kenikmatannya. Ahhhhhh. Saya melakukan di atas kati dengan keadaan berbogel.saya menjilat puttingnya yang baru hendak membesat.walaupun kecil ia cukup untuk merangsangkan saya.Konek saya sudah tegang dan keras seperti kayu.saya masih tidak meneroka lubang pukinya dengan konek saya kerana tidak mahu terlalu tergopoh gapah. Saya melakukannya setiap hari dalam seminggu.saya masih boleh bertahan dari menjolok pepetnya. Saya mendapat tahu bahawa bapa saya terpaksa pergi ke luar negara kerana ada tugasan penting. Ibu saya juga mengikuti kerana syarikat ibu saya mempunyai kaitan dengan syarikat bapa saya.ibubapa saya ingin membawa kami berdua tetapi PMR sudah hampir saya tidak dapat mengikuti.bapa saya meninggalkan adik saya bersama saya kerana tidak mahu saya tinggal keseorangan. Mereka langsung tidak memikirkan tentang adik saya. Mereka pergi selama 1 minggu.ketika mereka di luar negara saya memujuk adik saya melakukan dengan lebih seronok.pada mulanya adik saya takut kerana Ia nampak menyakitkan.ketika itu saya membeli beberapa vcd untuk menunjukkan keenakannya.akhirnya dia tewas dengan godaan saya.pada malam indah itu saya tidur di bilik bersama adik saya. Kami tidur dengan keadaan tiada seurat benang pun yang ada di tubuh masing-masing.saya menyuruhnya kangkang dengan luas.saya merasa geram belihat pepetnya yang tembam itu.saya melakukan dengan meniru vcd yang kami lihat ketika melakukan seks.


www.82bestbet.net



saya memasukkan konek saya perlahan-lahan.ketika dalam perjalanan hendak sampai ke penghujung pepetnya tiba-tiba seperti sesuatu yang menghalang perjalanan yang indah itu.itulah dinamakan kedaraannya.dia menjerit kesakitan.dia meronta-ronta dan menolak badan saya supaya tidak meneruskan kemaraan konek saya.saya berhenti seketika dan mencium bibirnya sambil mengentel putingnya.sambil itu saya memasukkan konek saya perlahan-lahan ke dalam pukinya.ia lebih mudah kerana lubang itu sudah dilimpahi lendir.akhirnya konek aku masuk sepenuhnya.semakin lama semakin laju konek aku..adikku hanya menjerit keseronokan.setelah 15minit aku menjoloknya aku terasa seperti hendak memancutkan air mani.aku tidak berasa takut kerana adikku masih belum baligh.aku memancutkannya di dalam pukinya.aku berhenti kepenatan.konek aku masih lagi tegang di dalam puki adik aku.aku hanya terus tidur dgn keadaan berbogel dan berpelukan.Pada pagi esoknya aku bangun agak lewat.adikku masih lagi tidur, mung kin kepenatan membuat seks untuk pertama kalinya.aku tidak bangun dari katil kerana hendak menunggu adikku sedar.aku ingin mandi sambil membuat seks dengannya.kami melakukan dengan lebih baik dari sebelumnya kerana adik telah memberi respon yang baik ketika membuat seks.kami berlajar belbagai-bagai cara yang baru.Ketika selesai mandi aku masih belum mencapai klimax.Aku menyambung selepas makan di atas meja makan.aku melihat cara ini dari gaya ayah dan ibuku , aku meninjau dari tangga tanpa disedari oleh mereka.setelah puas aku dan adik berehat kerana ingin melakukannya malam nanti.aku melihat wajahnya yang ternyata kepuasan terpancar.dia sudah mula suka dan tidak berasa takut untuk melakukannya lagi.semenjak itu kami melakukan agak kerap.jika cuti sekolah kami akan melakukan 3 kali dalam sehari.apabila waktu sekolah kami melakukan di waktu petang sahaja.adik aku tidak keluar bermain bersama-sama rakannya hanya untuk bersama aku membuat seks.ternyatalah dia amat menyukainya.k ami meneruskan hubungan seks itu hingga kini.adik aku sudah berumur 15 thn.aku pula 20thn.masing-masing sudah pro melakukan seks.kini aku makin ghairah kerana dia mempunyai tetek yang besar dan kulitnya yang putih menaikkan nafsu seks.jika aku melihatnya sehari suntuk berbogel agu mambu untuk membuat 4 kali sehari?..aku harap aku dapat teruskan sehingga bila-bila walaupun dia sudah berkahwin.membuat seks dengan dia memang istimewa dari orang lain.aku juga pernah melakukan dengan teman wanitaku tetapi kegairahannya berbeza?.hubungan kami lebih erat dari suami isteri.kami tidak malu antara satu sama lain.nafsu seks dia juga kuat kerana dia sanggup menunggu sehingga ibubapaku tidur pada lewat malam untuk memasuki bilikku dan melakukan permainan yang paling berharga dalam hidup kami. Kami sentiasa mempelajari cara baru yang kami reka sendiri.Kami main setiap hari tidak kira penat asalkan kami dapat menikmati seks yang indah itu.Dia suka dijolok dengan cara apapun.semakin laju ge seran antara kones dan dinding pukinya lebih enak rasanya.kami juga membuat cerita lucah sendiri dengan merakamkan aksi kami.kami hanya meletakkan cerita itu diinternet supaya orang ramai dapat melihat aksi kami itu.kini aku dan adik aku sudah berkahwin.apabila suaminya kerja luar , aku akan dating kerumahnya untuk melakunan seks. Suaminya sangat beruntung kerana mendapat isteri yang hebat di ranjang seks. Jika perkahwinan adik beradik boleh dilakukan sudah tentu aku akan mengahwininya lama dahulu.setiap kali hari jadiku dia akan menghadiahkan seks sepanjang hari apabila masa membenarkan


http://82bestbet.com/register

Sunday, July 20, 2014

Siang Malam Asik Saja


www.82bestbet.net
 Siang Malam Asik Saja
Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut ini.

Juni Rosa permepuan berumur 31 tahun mempunyai pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah swasta ternama di Surabaya. Rosa telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang hanya bisa pulang 5-6 bulan sekali.

Rosa bertekad memulai profesinya sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis-gadis nakal.

Rosa memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya "Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X ", dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita ini.

SMS mulai mengalir ke handphone Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rosa.

Sampai suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya
"Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!"kemudian Rosa berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.
"Hallo Maria? " terdengar suara berat seorang lelaki0
"Ya dengan siapa Pak? "
"Berapa tarif kamu semalam? "
"1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu "
"Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut"

Dalam hati Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan telepon yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur
"Bu, Ibu sakit ya? " tanya seorang muridnya
"Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi" sambil memegang pundak muridnya



Setelah selesai mengajar Rosa segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi.
Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya.

Mata Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya
"Hi Maria, silahkan duduk disini "
Ujar lelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa.

"Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? " tanya lelaki itu.
"Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran di lakukan " ujar Rosa ketus
"Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang "
Sebuah amplop coklat disodorkan dan langsung di buka dan dihitung oleh Rosa
"Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa " tanya Rosa
"Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat "
A Cun menggandeng tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya sendiri.

Dengan menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik berlari kecil menghampiri mobil.
"Selamat datang Koh A Cun "sambil membukakan pintu mobil.
"Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? " tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu
"Sudah Pak, silahkan Pak " kata petugas yang bernama Yoyok ini .

Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkir oleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu
"Ini rumah Koh A Cun " tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah
"Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas kepenatan" ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan.

Di ruangan itu tersedia 5 kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di pakai sebagai ajang maksiat .
"Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?" tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong.
"Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang " elak A Cun
"Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja salah satu SPG yang aku bawa" ucap lelaki berbadan gemuk besar dan berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro.

A Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke, dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak Angkoro
"Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia " sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deep kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas mereka.

Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih bak mutiara.

Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur bersih, tanpa membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia.

"Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh "
"Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG " tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya.
"Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh "
"Yang pertama ama siapa " selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya
"Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah"

Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit. Menerima rangsangan dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan anak panahnya.
"Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? ".

Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang berotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut. Semakin bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter).

Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengah kaki Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia
"Aku masukin ya Lyv?"
"Sini kubantu Koh " Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya
"Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih"
"Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?"
"Ya udah nih rasain Lyv"
"Aauh aah aah pelan dikit Koh "
Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya .

Beralih ke ibu guru kita yaitu Rosa Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya.
"Wah suasananya panas ya? " Pak Angkoro menegur Rosa Maria yang bengong
"Ah nggak juga Pak, kan ada AC" balas Rosa risih
"Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?"
"Eeng eeng gimana ya Pak "
"Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? "
Rosa merasa harga dirinya diinjak-injak, di dalam hati Rosa Maria berkata "Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat", air mata mulai menetes di pipi Rosa.

"Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!" Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung.
"Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini " Rosa mengusap air matanya.
"Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya "
Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam.

"Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang " pangil Pak Angkoro
Rosa yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro
"Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu ", Pak Angkoro memandang tubuh Rosa dari atas ke bawah. Jakunnya naik turun memandang tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah jawa. Dan cara gerak Rosa Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang melihatnya.


www.82bestbet.net

Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa membalas pagutan-pagutan liar itu.

Hasrat kewanitan Rosa benar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini. Rosa mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu.

"Ros aku minta dioral dong " sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm.
"Nggak ah Pak, jijik saya! ih! "
"Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? "
Belum sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menit Rosa sudah di buat kejang-kejang.
"Oooh Pak oouh oh pa..ak" Rosa meregangkan ototnya sampai batas maksimal.
"Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu" ucap Pak Angkoro senang

Pak Angkoro menarik kepala Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa
"Ayo dong Rosa" Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa
"Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm" Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal
"Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!"

Setelah lima menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.
"Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?" Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral Rosa. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk bercinta.
"Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?" tanya Rosa dengan halus
"Ok, kamu yang minta loh"

Pak Angkoro menarik Rosa yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi sodokan perdananya.
"Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!" Pak Angkoro mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rosa.
"Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean " ucap Rosa setengah meledek.
"Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros" Pak Angkoro membalas ejekan rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.
"Auuw gede banget, aauw aah " Rosa mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro

Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina .
"Aauh, Rosa keluar ahh" Rosa mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali.
"Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga "
Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki rosa dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa, sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu Pak angkoro.










"Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?"
"Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa" bujuk rosa agar Pak angkoro tidak marah.
"Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini" Pak Angkoro menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.
"Aauw nakal deh" ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya.

Dalam waktu singkat Rosa yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur sejati.
http://82bestbet.net/register

Friday, July 18, 2014

Janda Muda Molek

  Janda Muda Kehausan Nafsu Lelaki


www.82bestbet.com

BANDAR BOLA TERPECAYA 

Aku tinggal di sebuah perumahan di kawasan Serpong Awalnya sih berdua
dengan PRT yang aku bawa dari rumah orang tuaku namun belakangan ibuku
minta supaya PRT itu kembali ke rumahnya karena PRT yang lama mendadak
mudik dan tak pernah kembali lagi. Sebagai anak, aku sih ikhlas aja,
walaupun cukup repot mengurus rumah tanpa pembantu

Akhirnya aku memutuskan untuk mencari PRT, dan dari seorang tukang jamu
keliling, aku dikenalkan dengan seorang tukang jamu gendong yang ingin
pensiun jualan jamu karena capek katanya dan memilih menjadi PRT, asal
digaji minimal 750 ribu

Pada hari Sabtu datanglah calon PRT itu, namanya Nurlela, usianya
sekitar 30 tahun, kabarnya dia janda dengan satu anak. Wanita itu datang
sendiri saja, mengenakan kaos dan celana panjang yang cukup ketat
sehingga menonjolkan bagian tubuhnya, terutama bagian dada dan
pantatnya. Wajahnya sih biasa saja, tipe orang Jawa yang kalem dan
pemalu.

Sekilas aku sih oke saja, yang penting ada orang yang bisa bantu-bantu
di rumah. Singkat saja ceritanya, Nurlela mulai bekerja di rumahku.

Seminggu berlalu, aku mulai memperhatikan dan tertarik dengan body
Nurlela yang toge pasar itu. Apalagi saat dia mengepel lantai, belahan
dadanya yang besar begitu menggoda dan lenggokan pantatnya yang bahenol
seakan menantangku untuk menjamahnya. Maka dengan sengaja suatu waktu
aku menyempatkan diri melihat jemuran underwear Nurlela sekedar untuk
tahu bahwa ukuran branya adalah 36C, wuihhh… bikin ngiler aja.

Gairahku pada Nurlela semakin menjadi tatkala suatu sore ketika aku
pulang kerja dia sedang mandi dan mungkin karena biasanya aku tidak
pernah pulang sore, maka dia tidak menutup pintu kamar mandi. Nurlela
sama sekali tak menyadari bahwa aku sudah pulang karena mobilku memang
aku tinggal di kantor.

Jantungku berdegup kencang menyadari bahwa aku punya peluang melihat
tubuh Nurlela bugil, dan memang, tatkala aku melewati pintu kamar mandi,
dengan jelas kulihat tubuh bugil Nurlela yang membuat kejantananku
berkobar. Bodynya benar-benar bahenol dan padat. Buah dadanya yang besar
tampak masih sangat kencang dan demikian pula dengan pantatnya yang
besar. Ingin rasanya aku melabrak masuk ke kamar mandi dan menerkam
tubuh bahenol itu, namun aku cukup bersabar. Aku takut dia teriak dan
malah jadi berabe.

Malam harinya, aku memanggilnya untuk mengobrol.
“Mbak Nur, katanya punya anak ya? Umur berapa”, tanyaku.
“Iya Mas, umur 3 tahun, tinggak di kampung sama neneknya”, jawabnya.

“Wah, masih kecil ya, pasti masih butuh susu”, celotehku nakal sambil melirik buah dadanya yang super itu.

“Iya Mas, makanya saya kerja di sini, semua buat anak saya”, jawab
Nurlela lugu tanpa sadar mataku dengan nakal memandangi buah melonnya
penuh nafsu.

“Kamu kan saya gaji 750 ribu, mau enggak saya tambahin 250 ribu untuk
uang susu anak kamu?”, sebuah pertanyaan yang mengundang tanda tanya.

Wahh… kalau memang boleh sih, tentu mau Mas”, wajah kemayu Nurlela semeringah. Dia tak sadar bahwa tawaranku pasti “ada udang di balik kutang Saya siap, ini uangnya kataku sambil menunjukkan uang 100 ribuan sebanyak sepuluh lembar Besok kamu kan gajian, saya bisa kasih 1 juta, hanya ada syaratnya aku mulai tak kuasa menahan diri Syarat apa Mas?”, tanya Nurlela yang mulai agak sadar pada maksudku. Hmmm… saya kasih uang susu buat anak Mbak, tapi saya minta susu dari Mbak”, aku langsung menembak. Ihhh… Mas nakal sih”, Nurlela tampak malu, wajahnya menunduk. Kesempatanku meraba tubuhnya.

“Ihhh… jangan Mas…”, ia tampak sangat jengah dan berusahan menolak
tanganku. Tapi aku sudah sangat paham bahasa tubuh wanita yang benar2x
menolak dengan tolakan yang basa-basi. Jelas tolakan Nurlela adalah
basai-basi. Mana mungkin dia menolak diriku, seorang pria mapan yang
usianya lebih muda darinya, dan menjanjikan tambahan uang baginya.
Sementara dia adalah seorang janda yang tentu saja haus belaian dan
butuh uang.............

Ini uangnya, simpan sana”, kataku seraya menyerahkan uang satu juta
pada Nurlela,”Tapi kembali lagi ke sini ya, saya mau minum susu ahh…. Mas…”, Nurlela masih malu, namun uang itu segera disambarnya dan dengan muka masih tersenyum wanita bahenol itu masuk ke kamarnya aku tak perlu menunggu lama, wanita itu kembali lagi dengan wajah masih malu-malu. Sini… duduk dekat saya”, ajakku. Nurlela merapatkan tubuhnya di sampingku. Aku yang sudah birahi langsung meletakkan tanganku di atas buah dadanya.....

Besar sekali susunya Mbak… boleh saya buka ya..”pintaku. Tanpa
menunggu jawaban dari Nurlela, tanganku sudah meremas payudaranya yang
besar itu........Nurlela yang sudah lama menjanda itu tentu saja seperti orang haus yang
diberi segelas air dingin

Wanita desa itu dengan wajah pasrah bercampur
harap menyerahkan tubuh montoknya padaku. Daster batik yang
dikenakannya dalam sekejap sudah terpapar di lantai. Tubuh montoknya
hanya dibungkus bra dan cd murahan yang sudah tipis dan kendor. Buah
dadanya dengan sombong menyembulkan puting susu coklat ditepi bra
kendornya itu, sementara warna hitam jembutnya terbayang di calik CD
tipisnya yang sudah usang.

Aku merogoh dompetku dan memberikan dua lembar uang ratusan ribu pada Nurlela.

Mbak Nur, ini saya kasih tambahan, buat beli celana dalam dan beha baru
ya… hi3x….”, candaku sambil menyerahkan uang itu pada Nurlela.

“Wah… makasih banyak Mas…”, katanya malu”, iya nih udah pada jelek, buka aja ya…”
Dalam sekejap tangan-tangan Nurlela melepas bra dan cdnya sehingga tubuh montoknya berbugil ria dihadapanku.

Aku segera menyerbunya. Kupeluk, kuraba dan kuremas-remas seluruh lekuk
tubuhnya. Tanganku seakan tak bosan-bosan meremas-remas buah dadanya
yang sebesar pepaya itu, juga bongkah pantatnya yang besar.

“Ihh…. isep terus Maas…”, jerit Nurlela kegirangan tatkala puting susunya kuhisap dan kukulum-kulum.

“Yang satunya dong… iseppp… yang kenceng…”, pintanya ketagihan.

Sambil menghisap puting yang satu, tanganku yang lain memainkan puting
buah dada sebelahnya dan tanganku lainnya asyik meremas-remas pantatnya
sampai daerah selangkangan.

“Aduhhhh Masss….enak banget… memek saya udah basahhhh…”,Nurlela terus menjerit dan mendesah.

www.82bestbet.com


Sadar bahwa Nurlela bakalan orgasme duluan karena sudah lama dia tidak
disentuh laki-laki, aku justru meraba-raba vaginanya dan kudapati kalau
liang senggamanya memang sudah becek.

Sambil terus mengulum puting susu, tanganku sibuk memijat klitoris
Nurlela sehingga wanita itu makin melejat-lejat dibakar birahi dan
akhirnya meledak tatkala jariku menelusup masuk liang vaginanya.

“Aduhhhh… gak tahan Mas…. saya puassss….”, jeritnya”, Ohhhh…. enak bangetttt”.

Tubuh montok itu menggelinjang menikmati rasa orgasme yang sudah lama tidak dirasakannya.

“ohh… maaf ya Mas…”, katanya merasa tidak enak padaku.

“Enggak apa, yang penting masih bisa dipakai kan?” candaku.

“Masih dong Mas… habis Mas belum buka baju sih, mana kontolnya Mas…”, pintanya jorok sambil berupaya menelanjangiku.

Dengan cekatan dia membuka celana panjangku dan sekaligus celana dalamku.

“Woow… gede juga nih kontolnya…”, puji Nurlela.

“Emut dong… jilatin kontol saya”, pintaku dan segera diiyakan oleh
Nurlela. Tanpa canggung lagi, Nurlela memasukkan penisku ke mulutnya dan
disedot-sedot penuh nafsu.

“Mbak…. saya mau keluar di memek aja”, pintaku”, ayo dong nungging”.

Nurlela yang kini menjadi budak seksku tentu menuruti semua kataku. Dia
menungging dan menghadapkan pantat bahenolnya padaku, membuatku semakin
bernafsu menyerang vaginanya dari belakang.

Tak sulit memasuki vagina wanita anak satu yang sudah becek ini, penisku
dengan penuh semangat memompa vaginanya, maju mundur, keluar masuk.

“Entot terusss…. ohhh… enak banget…”, jerit Nurlela keenakan.
Setiap erangan dan kata jorok dari mulutnya justru menambah panas
birahiku. Sampai saatnya aku mengocok dengan cepat vaginanya.

“Sebentar lagi saya keluar ya….keluarin di dalama aja ya…”, pintaku.

“Iya Mas… silahkan… ayo…. saya juga mau puas lagi nih…”, jerit Nurlela.

Ternyata Nurlela orgasme lebih dahulu dan lejatan dinding vaginanya
mendorong penisku juga menyemprotkan sperma hangat ke rahimnya.